Sabtu, 15 Desember 2012

HUBUNGAN PELAYANAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA


Bottom of Form
“ Hubungan  Pelayanan Guru Bimbingan Dan Konseling Dengan Kedisiplinan Belajar Siswa
 Latar Belakang
 Pendidikan mempunyai pengaruh yang dinamis dalam kehidupan manusia di masa depan. Pendidikan dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya secara optimal, yaitu pengembangan potensi individu yang setinggi-tingginya dalam aspek fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual, sesuai dengan tahap perkembangan serta karakteristik lingkungan fisik dan lingkungan sosio budaya di mana dia hidup. Pendidikan merupakan fenomena manusia yang sangat kompleks. Karena sifatnya yang kompleks itu, maka pendidikan dapat dilihat dan dijelaskan dari berbagai sudut pandang, seperti dari sudut pandang psikologi, sosiologi dan antropologi, ekonomi, politik, komunikasi dan sebagainya.
Pendidikan mempunyai banyak bentuk. Salah satu bentuk lembaga pendidikan yang formal adalah sekolah. Sekolah merupakan tempat  pendidikan formal yang didalamnya terdapat aturan-aturan yang mana harus ditaati oleh seluruh komponen sekolah tersebut. Sekolah merupakan tempat dimana seseorang mendapatkan pendidikan, pengajaran serta ketrampilan hidup dalam berhubungan dengan orang lain. Dimana pengembangan manusia seutuhnya tersebut bisa didapatkan dalam proses pendidikan seperti di sekolah. Namun, dalam proses pendidikan juga banyak dijumpai permasalahan yang dialami oleh anak-anak, remaja, dan pemuda yang menyangkut dimensi kemanusiaan mereka.  Lebih lanjut saya mengemukakan bahwa permasalahan yang dialami oleh para siswa di sekolah sering kali tidak dapat dihindari meski dengan pengajaran yang baik sekalipun. Hal tersebut  juga disebabkan oleh karena sumber-sumber permasalahan siswa banyak yang disebabkan oleh hal-hal di luar sekolah.
Realita dalam observasi yang dilakukan oleh peneliti di SMPN 1  menunjukkan bahwa beberapa siswa mengalami kendala dalam  belajarnya yang berasal dari dalam diri karena ketidakdisiplinan mereka dalam mengatur waktu belajarnya. Ketidakdisiplinan ini terlihat dari kegiatan belajar siswa yang dipadukan dengan aktifitas sehari-hari (bermain).Hal ini berakibat timbulnya permasalahan belajar bagi siswa.
Dalam hal ini permasalahan siswa tidak boleh dibiarkan begitu saja, termasuk perilaku siswa yang tidak dapat mengatur waktu untuk melakukan aktifitas belajar sesuai dengan  apa yang dibutuhkan, diatur, atau diharapkan. Jika pengaturan waktu berdasarkan kesadaran sendiri maupun arahan pihak lain tidak dilakukan dengan disiplin maka semuanya akan menjadi kacau. Demikian pula dengan kedisiplinan siswa dalam melakukan aktifitas belajar dipadukan aktifitas lain dalam kehidupan sehari-hari. Disinilah pelayanan  guru bimbingan dan konseling diperlukan untuk mendampingi mereka. Oleh karena itu, peran kita sebagai guru BK menghadapi siswa yang seperti itu adalah mengarahkan agar siswa mempunyai kelompok belajar sendiri di rumah, berkolaborasi dengan orang tua siswa yang bersangkutan untuk memantau dan memotivasi belajar anak agar mereka bisa disiplin dalam belajar. Pelayanan guru bimbingan dan konseling hendaknya berjalan secara efektif membantu siswa mencapai tujuan-tujuan perkembangannnya dan mengatasi permasalahannya termasuk membimbing para siswa untuk berperilaku disiplin. Pelayanan guru bimbingan dan konseling merupakan peran yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi berbagai permasalahan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Permasalahan tersebut mencakup permasalahan yang terjadi di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Manfaat bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh guru bimbingan konseling cukup penting bagi seorang siswa untuk mengatasi berbagai permasalahan termasuk dalam mengatasi permasalahan pribadi siswa.
Berpijak pada paparan di atas, maka diasumsikan bahwa apabila siswa dapat mengatur waktu belajarnya dengan baik dan pelayanan guru Bimbingan Konseling dapat berjalan secara efektif maka mereka akan dapat berdisiplin dalam belajar dan mendapatkan hasil belajar sesuai dengan yang mereka butuhkan dan yang mereka harapkan. Kenyataan asumsi tersebut dapat terjadi di setiap sekolah, seperti halnya di SMPN 1, oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengkaji.
1. Identifikasi Masalah.
Berdasarkan permasalahan yang ada sebagaimana dikemukakan pada latar belakang, maka permasalahan yang akan diungkapkan melalui penelitian ini dapat diidentifikasikan  sebagai berikut :
  1. Perilaku siswa yang tidak dapat mengatur waktu belajar yang sesuai dengan  apa yang dibutuhkan, diatur, atau diharapkan
  2. Dengan adanya pengaturan waktu yang baik serta pelayanan guru Bimbingan dan konseling secara efektif, siswa akan dapat berdisiplin dalam belajar dan mendapatkan hasil belajar sesuai dengan yang mereka butuhkan dan yang mereka harapkan
  3. Hubungan antara pelayanan guru Bimbingan Konseling dengan kedisiplinan siswa dalam Belajar
2. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari kesalah pahaman, maka penulis memberikan batasan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut :
  1. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode angket
  2. Peneliti membatasi masalah, pada kedisiplinan siswa dalam belajar dengan aktifitas lain yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari
  3. Pembahasan hanya sebatas kedisiplinan siswa dan pelayanan guru BK untuk siswa SMP.





3. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
  1. Adakah hubungan antara pelayanan guru bimbingan dan konseling dengan kedisiplinan belajar siswa?
  2. Sejauh mana hubungan  pelayanan guru bimbingan dan konseling dengan kedisiplinan belajar siswa terjadi?
4. Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut :
  1. a. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pelayanan guru bimbingan dan konseling dengan kedisiplinan belajar siswa.
  2. b. Untuk mendeskripsikan kedisiplinan belajar siswa SMPN 1
  3. c. Untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara pelayanan guru bimbingan dan konseling dengan kedisiplinan belajar siswa itu terjadi.

5. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian yang kami lakukan maka manfaat penelitian tersebut adalah, sebagai berikut:
a.    Memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka pengembangan ilmu pendidikan terutama dikaitkan dengan  hal-hal yang mempengaruhi keberhasilan belajar anak.
b.      Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka penyempurnaan konsep maupun implementasi praktik pendidikan sebagai upaya yang strategis dalam pengembangan kualitas sumberdaya manusia.






Metode Penelitian
Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian  ini adalah pendekatan penelitian yang bersifat kuantitatif, karena hasil data dari angket yang diperlukan untuk mengungkap masalah dalam bentuk skor angka data kuantitatif yang selanjutnya diolah dan diuji dengan teknik analisis statistika.
1.Tempat dan Waktu Penelitian
a.Tempat Penelitian
Pemilihan dan penetapan lokasi penelitian ini adalah di SMPN 1. Adapun pemilihan lokasi tersebut dengan alasan sebagai berikut:
1) Adanya relevansi masalah yang akan diteliti di sekolah tersebut.
2) Lokasi relatif dekat dengan domosili peneliti, sehingga mudah dijangkau dan bisa lebih efisien (waktu dan biaya).
b. Waktu  Penelitian
Waktu  penelitian ini dilaksanakan kurang lebih selama 1 bulan di SMPN 1
c. Teknik Sampling
Dari hasil yang diketahui dari data tersebut maka, teknik yang digunakan dalam penentuan sampel siswa kelas VII adalah menggunakan Random Sampling. Hal ini karena penelitian dilakukan dengan memilih siswa secara acak.

Quisioner
1. Apakah ada hubungan antari guru pembimbing dan konseling dengan kedisiplinan belajar siswa?
Jawab:
A. Ya                                                B. Tidak
2. Apakah anda termasuk siswa yang sering relambat?
Jawab:
A. Ya                                                B. Tidak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar