“ Hubungan Pelayanan Guru
Bimbingan Dan Konseling Dengan Kedisiplinan Belajar Siswa “
Latar Belakang
Pendidikan mempunyai pengaruh yang dinamis
dalam kehidupan manusia di masa depan. Pendidikan dapat mengembangkan berbagai
potensi yang dimilikinya secara optimal, yaitu pengembangan potensi individu
yang setinggi-tingginya dalam aspek fisik, intelektual, emosional, sosial dan
spiritual, sesuai dengan tahap perkembangan serta karakteristik lingkungan
fisik dan lingkungan sosio budaya di mana dia hidup. Pendidikan merupakan
fenomena manusia yang sangat kompleks. Karena sifatnya yang kompleks itu, maka
pendidikan dapat dilihat dan dijelaskan dari berbagai sudut pandang, seperti
dari sudut pandang psikologi, sosiologi dan antropologi, ekonomi, politik,
komunikasi dan sebagainya.
Pendidikan
mempunyai banyak bentuk. Salah satu bentuk lembaga pendidikan yang formal
adalah sekolah. Sekolah merupakan tempat pendidikan formal yang
didalamnya terdapat aturan-aturan yang mana harus ditaati oleh seluruh komponen
sekolah tersebut. Sekolah merupakan tempat dimana seseorang mendapatkan
pendidikan, pengajaran serta ketrampilan hidup dalam berhubungan dengan orang
lain. Dimana pengembangan manusia seutuhnya tersebut bisa didapatkan dalam
proses pendidikan seperti di sekolah. Namun, dalam proses pendidikan juga
banyak dijumpai permasalahan yang dialami oleh anak-anak, remaja, dan pemuda
yang menyangkut dimensi kemanusiaan mereka. Lebih lanjut saya
mengemukakan bahwa permasalahan yang dialami oleh para siswa di sekolah sering
kali tidak dapat dihindari meski dengan pengajaran yang baik sekalipun. Hal
tersebut juga disebabkan oleh karena sumber-sumber permasalahan siswa
banyak yang disebabkan oleh hal-hal di luar sekolah.
Realita
dalam observasi yang dilakukan oleh peneliti di SMPN 1 menunjukkan bahwa
beberapa siswa mengalami kendala dalam belajarnya yang berasal dari dalam
diri karena ketidakdisiplinan mereka dalam mengatur waktu belajarnya.
Ketidakdisiplinan ini terlihat dari kegiatan belajar siswa yang dipadukan
dengan aktifitas sehari-hari (bermain).Hal ini berakibat timbulnya permasalahan
belajar bagi siswa.
Dalam
hal ini permasalahan siswa tidak boleh dibiarkan begitu saja, termasuk perilaku
siswa yang tidak dapat mengatur waktu untuk melakukan aktifitas belajar sesuai
dengan apa yang dibutuhkan, diatur, atau diharapkan. Jika pengaturan
waktu berdasarkan kesadaran sendiri maupun arahan pihak lain tidak dilakukan
dengan disiplin maka semuanya akan menjadi kacau. Demikian pula dengan
kedisiplinan siswa dalam melakukan aktifitas belajar dipadukan aktifitas lain
dalam kehidupan sehari-hari. Disinilah pelayanan guru bimbingan dan
konseling diperlukan untuk mendampingi mereka. Oleh karena itu, peran kita
sebagai guru BK menghadapi siswa yang seperti itu adalah mengarahkan agar siswa
mempunyai kelompok belajar sendiri di rumah, berkolaborasi dengan orang tua
siswa yang bersangkutan untuk memantau dan memotivasi belajar anak agar mereka
bisa disiplin dalam belajar. Pelayanan guru bimbingan dan konseling hendaknya berjalan
secara efektif membantu siswa mencapai tujuan-tujuan perkembangannnya dan
mengatasi permasalahannya termasuk membimbing para siswa untuk berperilaku
disiplin. Pelayanan guru bimbingan dan konseling merupakan peran yang dilakukan
oleh guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi berbagai permasalahan siswa
dalam kegiatan belajar mengajar. Permasalahan tersebut mencakup permasalahan
yang terjadi di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Manfaat
bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh guru bimbingan konseling cukup
penting bagi seorang siswa untuk mengatasi berbagai permasalahan termasuk dalam
mengatasi permasalahan pribadi siswa.
Berpijak
pada paparan di atas, maka diasumsikan bahwa apabila siswa dapat mengatur waktu
belajarnya dengan baik dan pelayanan guru Bimbingan Konseling dapat berjalan
secara efektif maka mereka akan dapat berdisiplin dalam belajar dan mendapatkan
hasil belajar sesuai dengan yang mereka butuhkan dan yang mereka harapkan.
Kenyataan asumsi tersebut dapat terjadi di setiap sekolah, seperti halnya di
SMPN 1, oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengkaji.
1. Identifikasi
Masalah.
Berdasarkan
permasalahan yang ada sebagaimana dikemukakan pada latar belakang, maka
permasalahan yang akan diungkapkan melalui penelitian ini dapat
diidentifikasikan sebagai berikut :
- Perilaku siswa yang tidak dapat mengatur waktu belajar yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan, diatur, atau diharapkan
- Dengan adanya pengaturan waktu yang baik serta pelayanan guru Bimbingan dan konseling secara efektif, siswa akan dapat berdisiplin dalam belajar dan mendapatkan hasil belajar sesuai dengan yang mereka butuhkan dan yang mereka harapkan
- Hubungan antara pelayanan guru Bimbingan Konseling dengan kedisiplinan siswa dalam Belajar
2. Pembatasan Masalah
Untuk
menghindari kesalah pahaman, maka penulis memberikan batasan untuk penelitian
ini adalah sebagai berikut :
- Pada penelitian ini penulis menggunakan metode angket
- Peneliti membatasi masalah, pada kedisiplinan siswa dalam belajar dengan aktifitas lain yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari
- Pembahasan hanya sebatas kedisiplinan siswa dan pelayanan guru BK untuk siswa SMP.
3. Rumusan Masalah
Dengan
memperhatikan latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian ini dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
- Adakah hubungan antara pelayanan guru bimbingan dan konseling dengan kedisiplinan belajar siswa?
- Sejauh mana hubungan pelayanan guru bimbingan dan konseling dengan kedisiplinan belajar siswa terjadi?
4. Tujuan Penelitian
Penelitian
ini mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut :
- a. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pelayanan guru bimbingan dan konseling dengan kedisiplinan belajar siswa.
- b. Untuk mendeskripsikan kedisiplinan belajar siswa SMPN 1
- c. Untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara pelayanan guru bimbingan dan konseling dengan kedisiplinan belajar siswa itu terjadi.
5. Manfaat Penelitian
Dari
hasil penelitian yang kami lakukan maka manfaat penelitian tersebut adalah,
sebagai berikut:
a.
Memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka pengembangan ilmu pendidikan
terutama dikaitkan dengan hal-hal yang mempengaruhi keberhasilan belajar
anak.
b.
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka
penyempurnaan konsep maupun implementasi praktik pendidikan sebagai upaya yang
strategis dalam pengembangan kualitas sumberdaya manusia.
Metode Penelitian
Pendekatan
Penelitian
Pendekatan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian yang
bersifat kuantitatif, karena hasil data dari angket yang diperlukan untuk
mengungkap masalah dalam bentuk skor angka data kuantitatif yang selanjutnya
diolah dan diuji dengan teknik analisis statistika.
1.Tempat
dan Waktu Penelitian
a.Tempat
Penelitian
Pemilihan
dan penetapan lokasi penelitian ini adalah di SMPN 1. Adapun pemilihan lokasi
tersebut dengan alasan sebagai berikut:
1)
Adanya relevansi masalah yang akan diteliti di sekolah tersebut.
2)
Lokasi relatif dekat dengan domosili peneliti, sehingga mudah dijangkau dan
bisa lebih efisien (waktu dan biaya).
b.
Waktu Penelitian
Waktu
penelitian ini dilaksanakan kurang lebih selama 1 bulan di SMPN 1
c.
Teknik Sampling
Dari
hasil yang diketahui dari data tersebut maka, teknik yang digunakan dalam
penentuan sampel siswa kelas VII adalah menggunakan Random Sampling. Hal ini
karena penelitian dilakukan dengan memilih siswa secara acak.
Quisioner
1. Apakah ada
hubungan antari guru pembimbing dan konseling dengan kedisiplinan belajar
siswa?
Jawab:
A. Ya B.
Tidak
2. Apakah anda
termasuk siswa yang sering relambat?
Jawab:
A. Ya B.
Tidak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar